Senin, 04 Agustus 2008

TEKNIK BARU SUPERVISI KLINIS


Ditulis pada Mei 21, 2008 oleh sunartombs


Apa yang terbayang dibenak para guru ketika mendengar besok pengawas sekolah akan mengadakan supervise kelas? Supervisi kelas adalah serangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh pengawas untuk mengawasi tentang : setumpuk pembuatan administrasi kelas, akan diawasi dan dilihat kelemahan-kelemahannya selama mengajar, setelah itu akan menerima banyak nasehat yang berkaitan dengan tugas mengajar maupun perilaku guru pada umumnya.

Kehadiran pengawas atau Kepala Sekolah yang akan melakukan supervise kelas merupakan hantu yang sangat menakutkan bagi guru selama ini. Dalam hati para guru mengatakan, “Memang saya sudah lama mengajar di depan kelas, namun demikian saya akui memang banyak hal yang seharusnya saya lakukan tetapi belum dapat saya lakukan dengan maksimal. Sebenarnya saya malu jika harus dilihat kekurangan-kekurangan saya saat mengajar”. Demikian kira-kiran yang dirasakan para guru selama ini.

Di sisi lain, para pengawas atau Kepala Sekolah untuk kegiatan supervisi kelas juga merupakan kegiatan yang dirasakan sangat membingungkan. Perasaan canggung atau sungkan muncul ketika mengamati para guru di dalam kelas saat mengajar. Perasaan itu muncul dikarenakan Pengawas atau Kepala Sekolah sudah tahu dengan pasti situasi hati para gurunya saat di awasi dalam mengajar. Atau mungkin ada beberapa pengawas atau Kepala Sekolah justru sebenarnya tidak begitu memahami berbagai permasalahan yang mungkin muncul saat melakukan supervise kelas, sehingga takut melakukannya. Atau bahkan sebenarnya beberapa Pengawas atau Kepala Sekolah tidak lebih mampu dibanding para guru dalam hal proses belajar mengajar.Dua permasalahan besar tersebut selalu muncul di sekolah-sekolah. Namun sayang masing-masing pihak tidak berusaha untuk mengurai permsalahan tersebut. Guru di satu sisi malu untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang menjadi kendala dalam dirinya saat dilakukan supervise kelas. Di sisi lain Pengawas atau Kepala Sekolah juga seakan menjaga jarak agar nampak lebih wibawa.






Teknik Baru DBE2

Melakukan sebuah terobosan baru memecah kebekuan yang terjadi dalam supervisi kelas selama ini. Program yang berlebel BPS (Bantuan Profesional Sekolah) memberikan berbagai teknik baru dalam melakukan supervise kelas. Teknik-teknik yang dilaksanakan dalam BPS dapat diadopsi untuk digunakan dalam supervise kelas, sehingga supervise kelas menjadi lebih “bersahabat” tidak menakutkan bagi guru, tetapi justru merupakan hal yang dinanti-nanti oleh para guru.Ada 3 tahapan dalam melaksanakan supervise kelas yang baik:1. Tahap sebelum melakukan supervise kelas2. Tahap Pelaksanaan Supervisi Kelas3. Tahap setelah supervise kelas.Pada tahap sebelum supervise kelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pengawas atau kepala sekolah adalah sebagai berikut :

1. Buatlah kesepakatan kapan akan dilakukan supervise kelas dengan guru yang bersangkutan
2. Diskusikan materi pelajaran apa yang akan diajarkan pada saat supervise kelas.
3. Bantulah dalam membuat persiapan mengajar dengan memberikan masukan-masukan yang lebih baik.
4. Yakinkan pada guru yang bersangkutan bahwa kedatangan anda (supervisor) bukan akan menilai atau mengawasi namun anda datang akan memberikan bantuan teknis yang diperlukan oleh guru.
5. Buatlah kesepakatan untuk membagi peran antara anda (supervisor) dengan guru.

Anda dapat memposisikan diri dalam 3 peran :
a. Sebagai Tim Pengajar bersama-sama guru
b. Sebagai asisten guru yang sedang mengajar, misalnya bertugas membagikan lembar kerja, ikut mengkondisikan siswa dalam kelompok, membantu dalam kerja kelompok dsb
c. Sebagai pengamat pada tahap pelaksanaan supervise kelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pengawas atau kepala sekolah adalah sebagai berikut :
1. Datanglah pagi sebelum guru masuk di dalam kelas untuk melakukan “kontrak” ulang tentang: langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, peran masing-masing yang akan dilakukan, dan pengorganisasian waktu.
2. Masuklah ke dalam kelas bersama-sama dengan guru yang bersangkutan. Kalau supervisor masuk ke dalam kelas belakangan maka akan menganggu konsentrasi anak pada saat proses pembelajaran, dan juga mungkin menimbulkan rasa takut.
3. Mintalah guru yang bersangkutan untuk memperkenalkan diri anda (jika belum kenal) bahwa anda datang di kelas tersebut akan membantu dalam proses pembelajaran agar tidak menimbulkan rasa penasaran bagi anak.
4. Sambil memerankan peran anda dalam proses pembelajaran tersebut, jangan lupa tetap membuat catatan-catatan kecil tentang kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran.
5. Jangan sekali-sekali mengambil alih peran guru untuk anda kuasai.

Pada tahap setelah supervise kelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pengawas atau kepala sekolah adalah sebagai berikut:Lakukanlah diskusi bersama guru dengan mematuhi 5 langkah berikut :
1) Tunjukkan sikap menghargai (tuliskan komentar anda dibawah ini)
2) Tanyakan refleksi diri yang penting (tuliskan tanggapan guru tersebut dibawah ini)
3) Tanyakan peningkatan yang ingin dilakukan oleh guru tersebut (tulis tanggapan yang diberikan oleh guru tersebut)
4) Berikan saran atau arahkan diskusi ke masalah lain yang belum disebutkan yang mungkin masih bisa ditingkatkan (tuliskan saran anda dibawah)
5) Rencana tindak lanjut (tuliskan langkah-langkah selanjutnya yang diputuskan bersama) Dengan menerapkan teknik-teknik di atas diharapkan kegiatan supervisi kelas dikemudian hari dapat lebih diterima oleh guru sebagai hal yang sangatlah wajar atau bahkan merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh para guru.

Bantuan profesional sekolah kali ini hanya menyajikan pembelajaran Bahasa Indonesia, dengan demikian peserta atau guru yang didampingi anĂ­llala guru bidang studi Bahasa Indonesia. Sehubungan di tingkat Sekolah dasar tidak ada guru Bidang studi, maka pendampingan dilakukan oleh guru kelas.

Purworejo, 2-4 April 2008
Ditulis oleh : Sunarto, DLC DBE2 USAID Jawa Tengah

Tidak ada komentar: